Senin, 11 April 2011

Perlu, Kemitraan Erat Kampus-Industri

Peluang magang bagi mahasiswa sesuai latar belakang pendidikannya perlu diperbanyak untuk memperkecil jarak antara kualitas perguruan tinggi dengan kebutuhan tenaga kerja. Kampus perlu mengembangkan magang yang terintegrasi dengan kurikulum yang didukung dunia industri.

Demikian disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN Supriadi Legino di Jakarta, Senin (4/4/2011), usai penandatangan nota kesepahaman dengan 18 mitra yang berasal dari lingkungan PLN. Mahasiswa STT PLN selama satu semester akan magang di perusahaan-perusahaan yang siap membantu mahasiswa belajar secara langsung di dunia kerja.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Direktur Operasi Jawa Bali PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) IGA Ngurah Adnyana dan Kepala Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Tribowo. Kerjasama kampus dan perusahaan di lingkungan PLN tersebut antara lain Indonesia Power, Pembangkit Jawa Bali, ICON Plus, PLN Batam, PLN Enginering, dan PLN Jasa Sertifikasi.

Kerjasama dengan institusi pemerintah juga dilakukan, yakni dengan BPPT dan Badan tenaga atom Nasional, serta dengan himpunan profesi kelistrikan, yakni Himpunan Ahli Pembangkit dan Himpunan Ahli Distribusi, dan indutri, yakni PT Aditec Cakrayasa dan PT Hexa Integra Electrica.

"Kami yakin, kerjasama dengan para mitra berupa kesempatan magang akan memberi pengalaman sangat berharga bagi mahasiswa. Di masa depan tantangan mereka menjadi lebih berat lagi, terutama saat pemerintah menerapkan ketentuan yang mewajibkan tenaga kerja memiliki sertifikat sesuai dengan bidang pekerjaannya," kata Supriadi.

Menurutnya, STT PLN berupaya bisa menjadi model dalam mempersempit kesenjangan antara dunia kampus dan industri. Para staf pengajar tidak hanya memiliki potensi akademis, tetapi juga pengalaman di lapangan selama bekerja di PLN dan perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan lainnya.

Adnyana mengatakan, kerjasama dengan STT PLN dilakukan untuk menyiapkan lulusan yang sesuai kebutuhan PLN. Setiap tahun PLN membutuhkan tenaga kerja sekitar 2.000 orang lulusn D-1, D-3, dan S-1.

"Sejak tahun 2008 PLN kerjasama dengan STT PLN untuk menyiapkan pegawai baru. Lulusan SMA yang kami rekrut kami kirim untuk pendidikan D-3 di program nonreguler STT PLN," ujar Adnyana.

Sumber: edukasi.kompas.com

Jumat, 11 Februari 2011

Belajar Mind Map

Mind Mapping adalah sebuah cara mencatat dengan memanfaatkan bagaimana otak bekerja. Teknik ini diperkenalkan oleh Tony Buzan, seorang ahli dan penulis produktif di bidang psikologi, kreativitas dan pengembangan diri.

Menurut Buzan, otak bekerja dengan gambar dan asosiasi, dan cara mencatat Mind Mapping juga mengandalkan gambar dan asosiasi tersebut.

  • Bagaimana Memori Bekerja

Bagaimana daya ingat bekerja. Secara sederhana, daya ingat terkait dengan persepsi, perhatian yang Anda berikan (attention), dan proses berpikir atau memahami (reasoning).

Informasi yang Anda terima akan dikaitkan dan saling terhubung dengan informasi yang sebelumnya telah diketahui atau dialami. Dengan demikian, secara alamiah manusia memilih informasi apa yang disukainya untuk diingat dan informasi apa yang tidak ingin disimpan. Proses memanggil kembali informasi ini bergantung kuat pada asosiasi yang dibentuk. Semakin kuat asosiasi sebuah informasi akan semakin mudah diingat dan dipanggil kembali.

Selain itu aspek emosi juga memegang peranan penting dalam daya ingat. Itu kenapa informasi yang memiliki aspek emosi akan lebih mudah diingat dan cenderung sulit dilupakan. Masih ingatkah Anda ketika bertemu belahan hati yang sekarang sudah menjadi istri? Masihkah Anda bisa mengingat getaran-getaran asmara pada saat itu?

  • Bagaimana Mind Mapping Bekerja

Pada teknik Mind Mapping, Anda akan mencatat menggunakan kata kunci (keyword) dan gambar. Perpaduan dua hal tadi akan membentuk sebuah asosiasi di kepala Anda dan ketika Anda melihat gambar tersebut maka akan terjelaskan ribuan kata yang diwakili oleh kata kunci dan gambar tadi.

Berikut contoh sederhana: Coba bayangkan kata “jeruk”. Ketika Anda membayangkan sebuah jeruk, maka Anda melihat buah yang berwarna kuning, rasa yang kadang manis dan kadang sedikit asam, atau segelas jus jeruk yang menyegarkan.

Pernahkah ketika mendengar kata jeruk yang terbayang di benak Anda adalah huruf-huruf J-E-R-U-K? Kecil kemungkinan hal itu yang Anda bayangkan. Demikianlah dalam Mind Mapping, Anda cukup menuliskan kata kunci yang mewakili dan gambar yang paling sesuai dengan asosiasi dan preferensi Anda.

Dalam membuat Mind Mapping juga disarankan menggunakan warna. Cara ini akan mempermudah Anda untuk menyusun pokok pikiran yang berbeda serta memperkuat efek asosiasi yang dibentuk oleh kata kunci-gambar-warna.

Dengan demikian Mind Mapping menjadi cara mencatat yang mengakomodir cara kerja otak Anda secara natural. Berbeda dengan catatan konvensional yang ditulis dalam bentuk daftar panjang ke bawah, maka mind mapping mengajak Anda untuk membayangkan suatu subjek sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan.

Jika menggunakan catatan konvensional, Anda harus menghafal daftar panjang yang Anda buat dan seringkali ada yang terlewati. Sebaliknya dengan mind mapping, secara mental Anda membangun sebuah gambar yang dapat dibayangkan. Ketika gambar tersebut muncul dalam benak Anda, maka seluruh penjelasan yang terkandung di dalamnya akan terjelaskan.

Sumber :

http://www.muhammadnoer.com

http://pkab.wordpress.com


Penerimaan Mahasiswa IKATAN KERJA PLN

  KABAR GEMBIRA UNTUK PUTRA PUTRI TERBAIK INDONESIA! “The Future of Energy is Electricity”  Be a Global Energy and Industry’s Expert Leaders...