Sabtu, 31 Desember 2011

MEMOTIVASI MAHASISWA UNTUK BELAJAR

Sumber : Pendidikanislam.net

Persoalan yang sering dihadapi oleh guru dan dosen dalam mengajar adalah ‘bagaimana cara yang efektif untuk membangkitkan motivasi di kalangan siswa dan mahasiswa, terutama motivasi intrinsik itu?  Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dicoba untuk membangkitkan motivasi belajar.  Meskipun artikel ini ditulis untuk dosen pergururan tinggi, cara-cara yang dianjurkan dalam artikel ini mungkin dapat dicoba juga di sekolah.
                                     

     Motivasi adalah faktor penting dalam setiap tindakan manusia.  Motivasi inilah yang membuat orang bersedia melakukan sesuatu dan menentukan keberhasilan usahanya.  

     Motivasi ada dua macam: ekstrinsik dan intrinsik.  Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan oleh faktor dari luar, seperti hadiah, nilai tinggi, penghargaan, pujian orang lain, dsb. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan oleh faktor dari dalam, seperti ingin mendapatkan kepuasan pribadi, ingin memiliki pengetahuan atau kemampuan mengerjakan sesuatu, dsb.  Motivasi intrinsik ini lebih kuat pengaruhnya bagi keberhasilan seseorang karena ia muncul dari dirinya sendiri dan tidak memerlukan bantuan dari luar untuk memunculkannya.

Mulailah dari posisi mahasiswa
  • Ketahuilah alasan mahasiswa mengambil matakuliah Anda serta berbagai minat mereka terhadap matakuliah tersebut … dan manfaatkan sebaik-baiknya pengetahuan tersebut ketika Anda mengajar.
  • Temukan kelemahan atau kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam mempelajai matakuliah Anda agar Anda dapat membantu mereka belajar … tetapi jangan abaikan kekuatan mereka karena mungkin Anda akan tampak merendahkan mereka dengan mengajarkan apa yang sudah mereka ketahui.

Tunjukkan relevansi materi kuliah Anda:

  • Jelaskan secara rinci mengapa materi kuliah tersebut penting.  Gunakan contoh untuk menunjukkan bagaimana informasi dan kemampuan yang dipelajari dalam matakuliah Anda akan bermanfaat bagi belajar mereka di Jurusan, karir mereka di masa depan,dan kehidupan mereka.
  • Apabila mungkin, kaitkan materi matakuliah itu dengan minat mahasiswa saat ini.
  • Jelaskan bahwa menurut Anda materi matakuliah itu menarik (tunjukkan di mana menariknya).  Jangan berasumsi bahwa mahasiswa mengetahui Anda tertarik pada masalah tersebut.

Libatkan mahasiswa dalam merencanakan matakuliah itu:
  • Libatkan mahasiswa dalam menentukan topik-topik mana yang paling menarik atau berharga bagi mahasiswa.
  • Masukkan beberapa unit alternatif atau pilihan yang berkaitan dengan minat khusus mahasiswa.
  • Manfaatkan berbagai gaya belajar.

Aturlah tugas-tugas belajar sehingga sesuai dengan kemampuan mahasiswa:
  • Pertimbangkan beberapa tingkat kesulitan dalam tugas dan ujian sehingga setiap mahasiswa mempunyai kesempatan untukmengalami keberhasilan pada suatu tingkat.
  • Evaluasilah untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari mahasiswa … bukan hanya menunjukkan apa yang tidak mereka ketahui.
  • Tetapikan tujuan belajar dan standar yang realistis dan suportif.  Berikan tantangan, tetapi jangan memberikan ancaman.

Berikan penghargaan kepada mahasiswa:
  • Pujian yang pantas diberikan akan menimbulkan rasa percaya diri.  Kepuasan batin sering merupakan motivator yang terbesar.
  • Komentar yang positif merangsang belajar lebih efektif daripada komentar yang negatif.
  • Segera kembalikan kertas ujian, makalah, dan tugas yang sudah dievaluasi.
  • Pastikan bahwa umpan balik yang negatif itu merupakan komentar tentang kinerja mahasiswa bukan diarahkan pada pribadi mahasiswa.
  • Akuilah usaha sungguh-sungguh mahasiswa untuk belajar… meskipun Anda juga harus memperhatikan bahwa hasil kerjanya tidak bagus.
  • Fokuskan perhatian Anda pada peningkatan mahasiswa yang terus menerus.
  • Bantulah mahasiswa menetapkan tujuan belajar yang realistis sehingga keberhasilan menjadi mungkin dicapai.

Gunakan Metode “Penemuan”
  • Manfaatkan rasa ingin tahu mahasiswa.
  • Lebih tekankan pada pemahaman daripada hafalan fakta.
  • Doronglah inisiatif mahasiswa dengan membiarkan adanya lubang-lubang dalam penjelasan Anda.  Kemudian tarik perhatian mereka pada lubang-lubang itu dan jelaskan mengapa Anda membiarkan adanya lubang-lubang itu.  Minta dan bantulah mahasiswa mengisi lubang-lubang itu.
  • Ajukan pertanyaan yang mendorong mahasiswa menganalisis, memecahkan masalah, berfikir kreatif, dan mengevaluasi.
  • Doronglah mahasiswa untuk memberikan saran pendekatan terhadap suatu masalah, memperikirakan hasil dari suatu percobaan, mengajukan teori untuk menjelaskan sesuatu.
  • Jangan menggunakan terlalu banyak petunjuk… karena hal itu akan membuat Anda mungkin akan mendapat persetujuan atau perlawanan secara membuta.
  • Bantulah mahasiswa untuk mengevaluasi kemajuan mereka sendiri.  Doronglah mereka untuk mengkritik cara kerja mereka sendiri, menganalisa kekuatan dan kelemahan mereka sendiri.

Tingkatkan interaksi dosen dan mahasiswa:
  • Perasaan mahasiswa terhadap dosennya dapat sangat membantu atau mengganggu belajar mereka.  Posisi Anda bukanlah untukmemenangkan kontes popularitas, tetapi menumbuhkan rasa senang mahasiswa adalah strategi yang keliru.
  • Biarkan saluran komunikasi tetap terbuka.
  • Hormatilah mahasiswa Anda … dan berperilakulah seperti orang yang menghormati mereka.
  • Pastikan bahwa Anda mempunyai waktu terjadwal bagi mahsiswa yang memerlukan bantuan lebih lanjut atau yang ingin membicarakan matakuliah Anda lebih jauh.
  • Doronglah mahasiswa untuk bertanya dan memberikan komentar … kemudian dengarkanlah pertanyaan atau komentar mereka itu dengan cermat.
  • Cobalah memahami apa yang dikatakan mahasiswa, dan periksalah kepada mereka untuk memastikan bahwa Anda telah menafsirkan perkataan mahasiswa itu dengan benar.

Membuat rencana belajar yang efektif

Sumber : pendidikanislam.net

Banyak siswa dan mahasiswa mereasa frustrasi dengan hasil belajar mereka.  Mereka merasa sudah belajar dengan baik tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan.  Apanya yang salah?  Banyak faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.  Salah satunya adalah karena mereka tidak merencanakan belajarnya dengan baik.  Anda ingin tahu solusinya?  Bacalah terus artikel ini.
 
Tanpa perencanaan yang baik, apapun yang Anda lakukan mungkin tidak akan memberikan hasil seperti yang semula Anda inginkan.  Dalam bahasa Inggris ada pepatah yang berbunyi ‘Failing to plan is planning to fail’ (Gagal dalam membuat perencanaan yang baik sama dengan merencanaka suatu kegagalan).  Tentunya tidak ada orang yang meencanakan kegagalan, bukan?

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari membuat perencanaan yang baik, antara lain:

  • Menghemat waktu
Tanpa adanya suatu rencana, waktu Anda akan banyak yang terbuang sia-sia.  Anda bisa merasa masih punyai banyak waktu tetapi tiba-tiba Anda menyadari bahwa waktu Anda sudah tidak banyak lagi.  Ternyata, masih banyak hal yang harus Anda selesaikan.  Apalagi kalau mendadak ada kejadian yang tak terduga.
  • Mencegah Anda menyimpang dari jalur yang seharusnya Anda tempuh. 
Rencana belajar yang baik telah menentukan kegiatan dan alokasi waktu yang disediakan untuk menyelesaikan kegiatan itu.  Dengan adanya rencana itu, Anda akan segera tahu apakah Anda bekerja sesuai rencana atau menyimpang dari rencana semula.  Rencana itu juga dapat memberi tahu Anda di mana ada waktu yang dapat Anda gunakan atau alihkan penggunaannya.
  • Memanfaatkan setiap jam yang tersedia
Rencana belajar yang baik memungkinkan Anda memanfaatkan setiap waktu yang tersedia.  Anda tidak akan menyia-nyiakan waktu.

Rencana belajar tidak hanya berisi jam-jam kapan Anda harus belajar.  Rencana belajar itu harus juga memperhitungkan kapan Anda tidur, shalat, mandi, nonton TV, makan, bergaul dengan teman, berolah raga, hadir di kelas, praktikum di lab, dsb.  Pendeknya, semuanya deh!  Bahkan dalam me yusun rencana belajar itu, Anda harus terlebih dahulu memasukkan hal-hal yang ‘wajib’ seperti mandi, shalat, makan, tidur, bergaul dengan teman itu.  Hal-hal yang tidak boleh Anda tinggalkan.

Bagaimana cara menyusun suatu rencana belajar yang baik?

  1. Bagilah waktu dalam satu hari itu menjadi 24 blok yang masing-masing terdiri atas satu jam (boleh juga dibagi menjadi 48 blok @ 30 menit).
  2. Masukkan kegiatan ‘wajib’ yang tidak boleh Anda tinggalkan seperti di atas.  Masukkan juga kapan kewajiban itu harus dilaksanakan dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakannya.
  3. Lihatlah berapa waktu yang tersisa dalam satu hari itu.  Itulah waktu yang dapat Anda gunakan untuk belajar di luar kelas.  Kalau, misalnya, Anda melihat bahwa waktu 24 jam sehari itu sudah terbagi habis oleh kegiatan-kegiatan ‘wajib’itu, cobalah pelajari kembali apakah ada kegiatan yang dapat dipindahkan ke hari lain atau dikurangi waktu pelaksanaannya.  Kalau toh waktu di hari itu memang sudah tidak dapat diperas lagi, jangan khawatir.  Masih ada hari lain di minggu itu.
  4. Kalaupun, sesudah Anda membuat rencana atau jadwal kegiatan selama seminggu atau sebulan, ternyata jadwal Anda sudah habis diisi oleh kegiatan wajib Anda yang memang padat itu dan Anda tidak dapat menemukan waktu tersisa untuk belajar di luar kelas, maka Anda harus mempertanyakan lagi keinginan Anda untuk sekolah atau mengikuti kuliah itu.  Sekolah atau kuliah Anda tidak akan memberikan hasil yang baik kalau Anda tidak belajar karena tidak punya waktu lagi!  (Dalam kasus kuliah, mungkin Anda bisa mengurangi jumlah matakuliah yang Anda ambil tiap semester sehingga Anda bisa mempunyai waktu untuk belajar.)

Kapan waktu yang baik untuk belajar?

Penetapan waktu belajar ini amat penting karena ini menentukan keberhasilan Anda dalam belajar.  Kaidah umumnya adalah bahwa belajar itu harus dilakukan hanya ketika Anda dalam keadaan santai, rileks, siaga dan punya rencana untuk belajar.  Belajar ngebut semalam menjelang kuliah atau ujian hanya membuang-buang waktu percuma saja.  Hasilnya tidak akan bisa bagus.

Mempelajari bahan kuliah

Jika Anda menjadwalkan waktu belajar itu sebelum waktu kuliah, pastikan bahwa Anda membaca semua bahan yang akan dibicarakan dalam pertemuan kuliah itu mencatat apa-apa yang masih belum Anda fahami.  Tanyakan hal itu di kelas esok harinya.  Jika waktu belajar itu Anda jadwalkan sesudah jam kuliah, bacalah ulang catatan yang Anda buat di dalam kelas ketika ingatan Anda tentang hal itu masih segar.  Sempurnakan catatan Anda sehingga memudahkan Anda ketika membacanya lagi menjelang ujian.

Mempersiapkan presentasi di depan kelas

Kadang-kadang kita diharuskan memberikan presentasi di depan kelas, seperti misalnya dalam matakuliah bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.  Untuk menghadapi ini, pastikan Anda menjadwalkan waktu belajar beberapa saat sebelum kelas dimulai.  Gunakan waktu itu untuk berlatih.  Kadang-kadang berlatih bersama teman lain dapat mengasah ketrampilan Anda sebelum masuk ke ruang kuliah.

Jangan takut mengubah rencana belajar Anda

Rencana belajar itu sesungguhnya adalah rencana bagaimana Anda ingin menggukanan waktu Anda.  Kalau ternyata rencana itu tidak berjalan baik, ubah saja.  Anda harus mengerti bahwa rencana Anda itu untuk membantu Anda mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.  Begitu Anda sudah dapat mengembangkan kebiasaan belajar yang baik, maka pembuatan rencana/jadwal itu akan semakin mudah.


Rabu, 28 Desember 2011

Kisah Ashabul Kahfi

"(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung kedalam gua lalu mereka berdoa, "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)." (QS al-Kahfi:10).

Dengan panjang lebar kitab Qishashul Anbiya mulai dari halaman 566 meriwayatkan sebagai berikut:
Dikala Umar bin Khattab memangku jabatan sebagai Amirul Mukminin, pernah datang kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi. Mereka berkata kepada Khalifah, "Hai Khalifah Umar, anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar. Kami hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda. Jika anda dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau mengerti bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban, berarti bahwa agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang Nabi.
"Silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan," sahut Khalifah Umar.
"Jelaskan kepada kami tentang induk kunci (gembok) mengancing langit, apakah itu?" Tanya pendeta-pendeta itu, memulai pertanyaan-pertanyaannya. "Terangkan kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang berjalan bersama penghuninya, apakah itu? Tunjukkan kepada kami tentang suatu makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi ia bukan manusia dan bukan jin! Terangkan kepada kami tentang lima jenis makhluk yang dapat berjalan di permukaan bumi, tetapi makhluk-makhluk itu tidak dilahirkan dari kandungan ibu atau induknya! Beritahukan kepada kami apa yang dikatakan oleh burung puyuh (gemak) disaat ia sedang berkicau! Apakah yang dikatakan oleh ayam jantan dikala ia sedang berkokok! Apakah yang dikatakan oleh kuda disaat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh katak diwaktu ia sedang bersuara? Apakah yang dikatakan oleh keledai disaat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh burung pipit pada waktu ia sedang berkicau?"
Khalifah Umar menundukkan kepala untuk berpikir sejenak, kemudian berkata, "Bagi Umar, jika ia menjawab 'tidak tahu' atas pertanyaan-pertanyaan yang memang tidak diketahui jawabannya, itu bukan suatu hal yang memalukan!''
Mendengar jawaban Khalifah Umar seperti itu, pendeta-pendeta Yahudi yang bertanya berdiri melonjak-lonjak kegirangan, sambil berkata, "Sekarang kami bersaksi bahwa Muhammad memang bukan seorang Nabi, dan agama Islam itu adalah bathil!"
Salman Al-Farisi yang saat itu hadir, segera bangkit dan berkata kepada pendeta-pendeta Yahudi itu: "Kalian tunggu sebentar!"
Ia cepat-cepat pergi ke rumah Ali bin Abi Thalib. Setelah bertemu, Salman berkata: "Ya Abal Hasan, selamatkanlah agama Islam!"
Imam Ali r.a. bingung, lalu bertanya: "Mengapa?"
Salman kemudian menceritakan apa yang sedang dihadapi oleh Khalifah Umar bin Khattab. Imam Ali segera saja berangkat menuju ke rumah Khalifah Umar, berjalan lenggang memakai burdah (selembar kain penutup punggung atau leher) peninggalan Rasulullah SAW. Ketika Umar melihat Ali bin Abi Thalib datang, ia bangun dari tempat duduk lalu buru-buru memeluknya, sambil berkat,: "Ya Abal Hasan, tiap ada kesulitan besar, engkau selalu kupanggil!"
Setelah berhadap-hadapan dengan para pendeta yang sedang menunggu-nunggu jawaban itu, Ali bin Abi Thalib herkata, "Silahkan kalian bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan. Rasulullah SAW sudah mengajarku seribu macam ilmu, dan tiap jenis dari ilmu-ilmu itu mempunyai seribu macam cabang ilmu!"
Pendeta-pendeta Yahudi itu lalu mengulangi pertanyaan-pertanyaan mereka. Sebelum menjawab, Ali bin Abi Thalib berkata, "Aku ingin mengajukan suatu syarat kepada kalian, yaitu jika ternyata aku nanti sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian sesuai dengan yang ada di dalam Taurat, kalian supaya bersedia memeluk agama kami dan beriman!" "Ya baik!" jawab mereka.
"Sekarang tanyakanlah satu demi satu," kata Ali bin Abi Thalib.
Mereka mulai bertanya, "Apakah induk kunci (gembok) yang mengancing pintu-pintu langit?"
"Induk kunci itu," jawab Ali bin Abi Thalib, "ialah syirik kepada Allah. Sebab semua hamba Allah, baik laki-laki ataupun wanita, jika ia bersyirik kepada Allah, amalnya tidak akan dapat naik sampai kehadirat Allah!"
Para pendeta Yahudi bertanya lagi, "Anak kunci apakah yang dapat membuka pintu-pintu langit?"
Ali bin Abi Thalib menjawab, "Anak kunci itu ialah kesaksian (syahadat) bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah!"
Para pendeta Yahudi itu saling pandang di antara mereka, sambil berkata, "Orang itu benar juga!" Mereka bertanya lebih lanjut, "Terangkanlah kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang dapat berjalan bersama penghuninya!"
"Kuburan itu ialah ikan hiu (hut) yang menelan Nabi Yunus putera Matta," jawab Ali bin Abi Thalib. "Nabi Yunus AS dibawa keliling ketujuh samudera!"
Pendeta-pendeta itu meneruskan pertanyaannya lagi, "Jelaskan kepada kami tentang makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi makhluk itu bukan manusia dan bukan jin!"
Ali bin Abi Thalib menjawab, "Makhluk itu ialah semut Nabi Sulaiman AS putera Nabi Dawud AS, Semut itu berkata kepada kaumnya, 'Hai para semut, masuklah ke dalam tempat kediaman kalian, agar tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan pasukan-nya dalam keadaan mereka tidak sadar!"
Para pendeta Yahudi itu meneruskan pertanyaannya, "Beritahukan kepada kami tentang lima jenis makhluk yang berjalan diatas permukaan bumi, tetapi tidak satu pun diantara makhluk-makhluk itu yang dilahirkan dari kandungan ibunya atau induknya!"
Ali bin Abi Thalib menjawab, "Lima makhluk itu ialah, pertama, Adam. Kedua, Hawa. Ketiga, Unta Nabi Shaleh. Keempat, Domba Nabi Ibrahim. Kelima, Tongkat Nabi Musa (yang menjelma menjadi seekor ular)."
Dua di antara tiga orang pendeta Yahudi itu setelah mendengar jawaban-jawaban serta penjelasan yang diberikan oleh Imam Ali r.a. lalu mengatakan, "Kami bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah!"
Tetapi seorang pendeta lainnya, bangun berdiri sambil berkata kepada Ali bin Abi Thalib, "Hai Ali, hati teman-temanku sudah dihinggapi oleh sesuatu yang sama seperti iman dan keyakinan mengenai benarnya agama Islam. Sekarang masih ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan kepada anda."
"Tanyakanlah apa saja yang kau inginkan," sahut Imam Ali.
"Coba terangkan kepadaku tentang sejumlah orang yang pada zaman dahulu sudah mati selama 309 tahun, kemudian dihidupkan kembali oleh Allah. Bagaimana hikayat tentang mereka itu?" Tanya pendeta tadi.
Ali bin Ali Thalib menjawab, "Hai pendeta Yahudi, mereka itu ialah para penghuni gua. Hikayat tentang mereka itu sudah dikisahkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya. Jika engkau mau, akan kubacakan kisah mereka itu."
Pendeta Yahudi itu menyahut, "Aku sudah banyak mendengar tentang Qur'an kalian itu! Jika engkau memang benar-benar tahu, coba sebutkan nama-nama mereka, nama ayah-ayah mereka, nama kota mereka, nama raja mereka, nama anjing mereka, nama gunung serta gua mereka, dan semua kisah mereka dari awal sampai akhir!"
Ali bin Abi Thalib kemudian membetulkan duduknya, menekuk lutut kedepan perut, lalu ditopangnya dengan burdah yang diikatkan ke pinggang. Lalu ia berkata, "Hai saudara Yahudi, Muhammad Rasulullah SAW kekasihku telah menceritakan kepadaku, bahwa kisah itu terjadi di negeri Romawi, disebuah kota bernama Aphesus, atau disebut juga dengan nama Tharsus. Tetapi nama kota itu pada zaman dahulu ialah Aphesus (Ephese). Baru setelah Islam datang, kota itu berubah nama menjadi Tharsus (Tarse, sekarang terletak di dalam wilayah Turki). Penduduk negeri itu dahulunya mempunyai seorang raja yang baik. Setelah raja itu meninggal dunia, berita kematiannya didengar oleh seorang raja Persia bernama Diqyanius. Ia seorang raja kafir yang amat congkak dan dzalim. Ia datang menyerbu negeri itu dengan kekuatan pasukannya, dan akhirnya berhasil menguasai kota Aphesus. Olehnya kota itu dijadikan ibukota kerajaan, lalu dibangunlah sebuah Istana."
Baru sampai disitu, pendeta Yahudi yang bertanya itu berdiri, terus bertanya, "Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku bentuk Istana itu, bagaimana serambi dan ruangan-ruangannya!"
Ali bin Abi Thalib menerangkan, "Hai saudara Yahudi, raja itu membangun istana yang sangat megah, terbuat dari batu marmer. Panjangnya satu farsakh (+/- 8 km) dan lebarnya pun satu farsakh. Pilar-pilarnya yang berjumlah seribu buah, semuanya terbuat dari emas, dan lampu-lampu yang berjumlah seribu buah, juga semuanya terbuat dari emas. Lampu-lampu itu bergelantungan pada rantai-rantai yang terbuat dari perak. Tiap malam apinya dinyalakan dengan sejenis minyak yang harum baunya. Disebelah timur serambi dibuat lubang-lubang cahaya sebanyak seratus buah, demikian pula di sebelah baratnya. Sehingga matahari sejak mulai terbit sampai terbenam selalu dapat menerangi serambi. Raja itu pun membuat sebuah singgasana dari emas. Panjangnya 80 hasta dan lebarnya 40 hasta. Di sebelah kanannya tersedia 80 buah kursi, semuanya terbuat dari emas. Di situlah para hulubalang kerajaan duduk. Disebelah kirinya juga disediakan 80 buah kursi terbuat dari emas, untuk duduk para pepatih dan penguasa-penguasa tinggi lainnya. Raja duduk di atas singgasana dengan mengenakan mahkota di atas kepala."
Sampai disitu pendeta yang bersangkutan berdiri lagi sambil berkata, "Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku dari apakah mahkota itu dibuat?"
"Hai saudara Yahudi," kata Imam Ali menerangkan, "Mahkota raja itu terbuat dari kepingan-kepingan emas, berkaki 9 buah, dan tiap kakinya bertaburan mutiara yang memantulkan cahaya laksana bintang-bintang menerangi kegelapan malam. Raja itu juga mempunyai 50 orang pelayan, terdiri dari anak-anak para hulubalang. Semuanya memakai selempang dan baju sutera berwarna merah. Celana mereka juga terbuat dari sutera berwarna hijau. Semuanya dihias dengan gelang-gelang kaki yang sangat indah. Masing-masing diberi tongkat terbuat dari emas. Mereka harus berdiri di belakang raja. Selain mereka, raja juga mengangkat 6 orang, terdiri dari anak-anak para cendekiawan, untuk dijadikan menteri-menteri atau pembantu-pembantunya. Raja tidak mengambil suatu keputusan apa pun tanpa berunding lebih dulu dengan mereka. Enam orang pembantu itu selalu berada di kanan kiri raja, tiga orang berdiri di sebelah kanan dan yang tiga orang lainnya berdiri di sebelah kiri."
Pendeta yang bertanya itu berdiri lagi, lalu berkata, "Hai Ali, jika yang kau katakan itu benar, coba sebutkan nama enam orang yang menjadi pembantu-pembantu raja itu!"
Menanggapi hal itu, Imam Ali r.a. menjawab, "Kekasihku Muhammad Rasulullah SAW menceritakan kepadaku, bahwa tiga orang yang berdiri disebelah kanan raja, masing-masing bernama Tamlikha, Miksalmina, dan Mikhaslimina. Adapun tiga orang pembantu yang berdiri di sebelah kiri, masing-masing bernama Martelius, Casitius dan Sidemius. Raja selalu berunding dengan mereka mengenai segala urusan.
Tiap hari setelah raja duduk dalam serambi istana dikerumuni oleh semua hulubalang dan para punggawa, masuklah tiga orang pelayan menghadap raja. Seorang diantaranya membawa piala emas penuh berisi wewangian murni. Seorang lagi membawa piala perak penuh berisi air sari bunga. Sedang yang seorangnya lagi membawa seekor burung. Orang yang membawa burung ini kemudian mengeluarkan suara isyarat, lalu burung itu terbang di atas piala yang berisi air sari bunga. Burung itu berkecimpung didalamnya dan setelah itu ia mengibas-ngibaskan sayap serta bulunya, sampai sari-bunga itu habis dipercikkan ke semua tempat sekitarnya.
Kemudian si pembawa burung tadi mengeluarkan suara isyarat lagi. Burung itu terbang pula. Lalu hinggap di atas piala yang berisi wewangian murni. Sambil berkecimpung didalamnya, burung itu mengibas-ngibaskan sayap dan bulunya, sampai wewangian murni yang ada dalam piala itu habis dipercikkan ke tempat sekitarnya. Pembawa burung itu memberi isyarat suara lagi. Burung itu lalu terbang dan hinggap di atas mahkota raja, sambil membentangkan kedua sayap yang harum semerbak di atas kepala raja.
Demikianlah raja itu berada di atas singgasana kekuasaan selama tiga puluh tahun. Selama itu ia tidak pernah diserang penyakit apa pun, tidak pernah merasa pusing kepala, sakit perut, demam, berliur, berludah atau pun beringus. Setelah sang raja merasa diri sedemikian kuat dan sehat, ia mulai congkak, durhaka dan dzalim. Ia mengaku-aku diri sebagai "tuhan" dan tidak mau lagi mengakui adanya Allah SWT.

Raja itu kemudian memanggil orang-orang terkemuka dari rakyatnya. Barang siapa yang taat dan patuh kepadanya, diberi pakaian dan berbagai macam hadiah lainnya. Tetapi barang siapa yang tidak mau taat atau tidak bersedia mengikuti kemauannya, ia akan segera dibunuh. Oleh sebab itu semua orang terpaksa mengiakan kemauannya. Dalam masa yang cukup lama, semua orang patuh kepada raja itu, sampai ia disembah dan dipuja. Mereka tidak lagi memuja dan menyembah Allah SWT.

Pada suatu hari perayaan ulang-tahunnya, raja sedang duduk di atas singgasana mengenakan mahkota di atas kepala, tiba-tiba masuklah seorang hulubalang memberi tahu, bahwa ada balatentara asing masuk menyerbu kedalam wilayah kerajaannya, dengan maksud hendak melancarkan peperangan terhadap raja. Demikian sedih dan bingungnya raja itu, sampai tanpa disadari mahkota yang sedang dipakainya jatuh dari kepala. Kemudian raja itu sendiri jatuh terpelanting dari atas singgasana. Salah seorang pembantu yang berdiri di sebelah kanan --seorang cerdas yang bernama Tamlikha-- memperhatikan keadaan sang raja dengan sepenuh pikiran. Ia berpikir, lalu berkata di dalam hati, "Kalau Diqyanius itu benar-benar tuhan sebagaimana menurut pengakuannya, tentu ia tidak akan sedih, tidak tidur, tidak buang air kecil atau pun air besar. Itu semua bukanlah sifat-sifat Tuhan.
Enam orang pembantu raja itu tiap hari selalu mengadakan pertemuan di tempat salah seorang dari mereka secara bergiliran. Pada satu hari tibalah giliran Tamlikha menerima kunjungan lima orang temannya. Mereka berkumpul di rumah Tamlikha untuk makan dan minum, tetapi Tamlikha sendiri tidak ikut makan dan minum. Teman-temannya bertanya, 'Hai Tamlikha, mengapa engkau tidak mau makan dan tidak mau minum?'

'Teman-teman,' sahut Tamlikha, 'hatiku sedang dirisaukan oleh sesuatu yang membuatku tidak ingin makan dan tidak ingin minum, juga tidak ingin tidur.'
Teman-temannya mengejar, 'Apakah yang merisaukan hatimu, hai Tamlikha?'
'Sudah lama aku memikirkan soal langit,' ujar Tamlikha menjelaskan. 'Aku lalu bertanya pada diriku sendiri,'siapakah yang mengangkatnya ke atas sebagai atap yang senantiasa aman dan terpelihara, tanpa gantungan dari atas dan tanpa tiang yang menopangnya dari bawah? Siapakah yang menjalankan matahari dan bulan di langit itu? Siapakah yang menghias langit itu dengan bintang-bintang bertaburan?' Kemudian kupikirkan juga bumi ini, 'Siapakah yang membentang dan menghamparkan-nya di cakrawala? Siapakah yang menahannya dengan gunung-gunung raksasa agar tidak goyah, tidak goncang dan tidak miring?' Aku juga lama sekali memikirkan diriku sendiri, 'Siapakah yang mengeluarkan aku sebagai bayi dari perut ibuku? Siapakah yang memelihara hidupku dan memberi makan kepadaku? Semuanya itu pasti ada yang membuat, dan sudah tentu bukan Diqyanius'…"
Teman-teman Tamlikha lalu bertekuk lutut di hadapannya. Dua kaki Tamlikha diciumi sambil berkata, 'Hai Tamlikha dalam hati kami sekarang terasa sesuatu seperti yang ada di dalam hatimu. Oleh karena itu, baiklah engkau tunjukkan jalan keluar bagi kita semua!'
'Saudara-saudara,' jawab Tamlikha, 'baik aku maupun kalian tidak menemukan akal selain harus lari meninggalkan raja yang dzalim itu, pergi kepada Raja Pencipta Langit dan Bumi!'
'Kami setuju dengan pendapatmu,' sahut teman-temannya.
Tamlikha lalu berdiri, terus beranjak pergi untuk menjual buah kurma, dan akhirnya berhasil mendapat uang sebanyak 3 dirham. Uang itu kemudian diselipkan dalam kantong baju. Lalu berangkat berkendaraan kuda bersama-sama dengan lima orang temannya.
Kamar Ashabul Kahfi Sebelah Barat.   Kamar Ashabul Kahfi Sebelah Timur.
Setelah berjalan 3 mil jauhnya dari kota, Tamlikha berkata kepada teman-temannya, 'Saudara-saudara, kita sekarang sudah terlepas dari raja dunia dan dari kekuasaannya. Sekarang turunlah kalian dari kuda dan marilah kita berjalan kaki. Mudah-mudahan Allah akan memudahkan urusan kita serta memberikan jalan keluar. Mereka turun dari kudanya masing-masing. Lalu berjalan kaki sejauh 7 farsakh, sampai kaki mereka bengkak berdarah karena tidak biasa berjalan kaki sejauh itu.
Tiba-tiba datanglah seorang penggembala menyambut mereka. Kepada penggembala itu mereka bertanya,'Hai penggembala, apakah engkau mempunyai air minum atau susu?'
'Aku mempunyai semua yang kalian inginkan,' sahut penggembala itu. 'Tetapi kulihat wajah kalian semuanya seperti kaum bangsawan. Aku menduga kalian itu pasti melarikan diri. Coba beritahukan kepadaku bagaimana cerita perjalanan kalian itu!'
'Ah…, susahnya orang ini,' jawab mereka. 'Kami sudah memeluk suatu agama, kami tidak boleh berdusta. Apakah kami akan selamat jika kami mengatakan yang sebenarnya?' 'Ya,' jawab penggembala itu.
Tamlikha dan teman-temannya lalu menceritakan semua yang terjadi pada diri mereka. Mendengar cerita mereka, penggembala itu segera bertekuk lutut di depan mereka, dan sambil menciumi kaki mereka, ia berkata, 'Dalam hatiku sekarang terasa sesuatu seperti yang ada dalam hati kalian. Kalian berhenti sajalah dahulu di sini. Aku hendak mengembalikan kambing-kambing itu kepada pemiliknya. Nanti aku akan segera kembali lagi kepada kalian.'
Tamlikha bersama teman-temannya berhenti. Penggembala itu segera pergi untuk mengembalikan kambing-kambing gembalaannya. Tak lama kemudian ia datang lagi berjalan kaki, diikuti oleh seekor anjing miliknya."
Waktu cerita Imam Ali sampai di situ, pendeta Yahudi yang bertanya melonjak berdiri lagi sambil berkata, "Hai Ali, jika engkau benar-benar tahu, coba sebutkan apakah warna anjing itu dan siapakah namanya?"
"Hai saudara Yahudi," kata Ali bin Abi Thalib, "Anjing itu berwarna kehitam-hitaman dan bernama Qithmir. Ketika enam orang pelarian itu melihat seekor anjing, masing-masing saling berkata kepada temannya, kita khawatir kalau-kalau anjing itu nantinya akan membongkar rahasia kita! Mereka minta kepada penggembala supaya anjing itu dihalau saja dengan batu.
Anjing itu melihat kepada Tamlikha dan teman-temannya, lalu duduk di atas dua kaki belakang, menggeliat, dan mengucapkan kata-kata dengan lancar dan jelas sekali, 'Hai orang-orang, mengapa kalian hendak mengusirku, padahal aku ini bersaksi tiada tuhan selain Allah, tak ada sekutu apa pun bagi-Nya. Biarlah aku menjaga kalian dari musuh, dan dengan berbuat demikian aku mendekatkan diriku kepada Allah SWT.'
Anjing itu akhirnya dibiarkan saja. Mereka lalu pergi. Penggembala tadi mengajak mereka naik ke sebuah bukit. Lalu bersama mereka mendekati sebuah gua."
Pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu, bangun lagi dari tempat duduknya sambil berkata, "Apakah nama gunung itu dan apakah nama gua itu?"
Imam Ali menjelaskan, "Gunung itu bernama Naglus dan nama gua itu ialah Washid, atau disebut juga dengan nama Kheram!"
Ali bin Abi Thalib meneruskan ceritanya, "Secara tiba-tiba di depan gua itu tumbuh pepohonan berbuah dan memancur mata-air deras sekali. Mereka makan buah-buahan dan minum air yang tersedia di tempat itu. Setelah tiba waktu malam, mereka masuk berlindung di dalam gua. Sedang anjing yang sejak tadi mengikuti mereka, berjaga-jaga duduk sambil menjulurkan dua kaki depan untuk menghalang-halangi pintu gua. Kemudian Allah SWT memerintahkan Malaikat maut supaya mencabut nyawa mereka. Kepada masing-masing orang dari mereka Allah SWT mewakilkan dua Malaikat untuk membalik-balik tubuh mereka dari kanan ke kiri. Allah lalu memerintahkan matahari supaya pada saat terbit condong memancarkan sinarnya ke dalam gua dari arah kanan, dan pada saat hampir terbenam supaya sinarnya mulai meninggalkan mereka dari arah kiri.
Suatu ketika waktu raja Diqyanius baru saja selesai berpesta ia bertanya tentang enam orang pembantunya. Ia mendapat jawaban, bahwa mereka itu melarikan diri. Raja Diqyanius sangat gusar. Bersama 80.000 pasukan berkuda ia cepat-cepat berangkat menyelusuri jejak enam orang pembantu yang melarikan diri. Ia naik ke atas bukit, kemudian mendekati gua. Ia melihat enam orang pembantunya yang melarikan diri itu sedang tidur berbaring di dalam gua. Ia tidak ragu-ragu dan memastikan bahwa enam orang itu benar-benar sedang tidur.
Kepada para pengikutnya ia berkata, 'Kalau aku hendak menghukum mereka, tidak akan kujatuhkan hukuman yang lebih berat dari perbuatan mereka yang telah menyiksa diri mereka sendiri di dalam gua. Panggillah tukang-tukang batu supaya mereka segera datang ke mari!'
Setelah tukang-tukang batu itu tiba, mereka diperintahkan menutup rapat pintu gua dengan batu-batu dan jish (bahan semacam semen). Selesai dikerjakan, raja berkata kepada para pengikutnya, "Katakanlah kepada mereka yang ada di dalam gua, kalau benar-benar mereka itu tidak berdusta supaya minta tolong kepada Tuhan mereka yang ada di langit, agar mereka dikeluarkan dari tempat itu.,
Dalam gua tertutup rapat itu, mereka tinggal selama 309 tahun.
Setelah masa yang amat panjang itu lewat, Allah SWT mengembalikan lagi nyawa mereka. Pada saat matahari sudah mulai memancarkan sinar, mereka merasa seakan-akan baru bangun dari tidurnya masing-masing. Yang seorang berkata kepada yang lainnya, 'Malam tadi kami lupa beribadah kepada Allah, mari kita pergi ke mata air!'
Setelah mereka berada di luar gua, tiba-tiba mereka lihat mata air itu sudah mengering kembali dan pepohonan yang ada pun sudah menjadi kering semuanya. Allah SWT membuat mereka mulai merasa lapar. Mereka saling bertanya, 'Siapakah diantara kita ini yang sanggup dan bersedia berangkat ke kota membawa uang untuk bisa mendapatkan makanan? Tetapi yang akan pergi ke kota nanti supaya hati-hati benar, jangan sampai membeli makanan yang dimasak dengan lemak-babi.'
Tamlikha kemudian berkata, 'Hai saudara-saudara, aku sajalah yang berangkat untuk mendapatkan makanan. Tetapi, hai penggembala, berikanlah bajumu kepadaku dan ambillah bajuku ini!'
Setelah Tamlikha memakai baju penggembala, ia berangkat menuju ke kota. Sepanjang jalan ia melewati tempat-tempat yang sama sekali belum pernah dikenalnya, melalui jalan-jalan yang belum pernah diketahui. Setibanya dekat pintu gerbang kota, ia melihat bendera hijau berkibar di angkasa bertuliskan, 'Tiada Tuhan selain Allah dan Isa adalah Roh Allah.'
Tamlikha berhenti sejenak memandang bendera itu sambil mengusap-usap mata, lalu berkata seorang diri, 'Kusangka aku ini masih tidur!' Setelah agak lama memandang dan mengamat-amati bendera, ia meneruskan perjalanan memasuki kota. Dilihatnya banyak orang sedang membaca Injil. Ia berpapasan dengan orang-orang yang belum pernah dikenal. Setibanya di sebuah pasar ia bertanya kepada seorang penjaja rot, 'Hai tukang roti, apakah nama kota kalian ini?' 'Aphesus,' sahut penjual roti itu.
'Siapakah nama raja kalian?' tanya Tamlikha lagi. 'Abdurrahman,' jawab penjual roti.
'Kalau yang kau katakan itu benar,' kata Tamlikha, 'urusanku ini sungguh aneh sekali! Ambillah uang ini dan berilah makanan kepadaku!'
Melihat uang itu, penjual roti keheran-heranan. Karena uang yang dibawa Tamlikha itu uang zaman lampau, yang ukurannya lebih besar dan lebih berat."
Pendeta Yahudi yang bertanya itu kemudian berdiri lagi, lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib, "Hai Ali, kalau benar-benar engkau mengetahui, coba terangkan kepadaku berapa nilai uang lama itu dibanding dengan uang baru!"
Imam Ali menerangkan, "Uang yang dibawa oleh Tamlikha dibanding dengan uang baru, ialah tiap dirham lama sama dengan sepuluh dan dua pertiga dirham baru!"
Imam Ali kemudian melanjutkan ceritanya, "Penjual Roti lalu berkata kepada Tamlikha, 'Aduhai, alangkah beruntungnya aku! Rupanya engkau baru menemukan harta karun! Berikan sisa uang itu kepadaku! Kalau tidak, engkau akan ku hadapkan kepada raja!'
'Aku tidak menemukan harta karun,' sangkal Tamlikha. 'Uang ini ku dapat tiga hari yang lalu dari hasil penjualan buah kurma seharga tiga dirham! Aku kemudian meninggalkan kota karena orang-orang semuanya menyembah Diqyanius!'
Penjual roti itu marah. Lalu berkata, 'Apakah setelah engkau menemukan harta karun masih juga tidak rela menyerahkan sisa uangmu itu kepadaku? Lagi pula engkau telah menyebut-nyebut seorang raja durhaka yang mengaku diri sebagai tuhan, padahal raja itu sudah mati lebih dari 300 tahun yang silam! Apakah dengan begitu engkau hendak memperolok-olok aku?'
Tamlikha lalu ditangkap. Kemudian dibawa pergi menghadap raja. Raja yang baru ini seorang yang dapat berpikir dan bersikap adil. Raja bertanya kepada orang-orang yang membawa Tamlikha, 'Bagaimana cerita tentang orang ini?' 'Dia menemukan harta karun,' jawab orang-orang yang membawanya.
Kepada Tamlikha, Raja berkata, 'Engkau tak perlu takut! Nabi Isa AS memerintahkan supaya kami hanya memungut seperlima saja dari harta karun itu. Serahkanlah yang seperlima itu kepadaku, dan selanjutnya engkau akan selamat.'
Tamlikha menjawab, 'Baginda, aku sama sekali tidak menemukan harta karun! Aku adalah penduduk kota ini!'
Raja bertanya sambil keheran-heranan, 'Engkau penduduk kota ini?' 'Ya. Benar,' sahut Tamlikha.
'Adakah orang yang kau kenal?' tanya raja lagi. 'Ya, ada,' jawab Tamlikha.
'Coba sebutkan siapa namanya,' perintah raja. Tamlikha menyebut nama-nama kurang lebih 1000 orang, tetapi tak ada satu nama pun yang dikenal oleh raja atau oleh orang lain yang hadir mendengarkan. Mereka berkata. 'Ah…, semua itu bukan nama orang-orang yang hidup di zaman kita sekarang. Tetapi, apakah engkau mempunyai rumah di kota ini?'
'Ya, tuanku,' jawab Tamlikha. 'Utuslah seorang menyertai aku!'
Raja kemudian memerintahkan beberapa orang menyertai Tamlikha pergi. Oleh Tamlikha mereka diajak menuju ke sebuah rumah yang paling tinggi di kota itu. Setibanya di sana, Tamlikha berkata kepada orang yang mengantarkan, 'Inilah rumahku!'
Pintu rumah itu lalu diketuk. Keluarlah seorang lelaki yang sudah sangat lanjut usia. Sepasang alis di bawah keningnya sudah sedemikian putih dan mengkerut hampir menutupi mata karena sudah terlampau tua. Ia terperanjat ketakutan, lalu bertanya kepada orang-orang yang datang, 'Kalian ada perlu apa?'
Utusan raja yang menyertai Tamlikha menyahut, 'Orang muda ini mengaku rumah ini adalah rumahnya!'
Orang tua itu marah, memandang kepada Tamlikha. Sambil mengamat-amati ia bertanya, 'Siapa namamu?' 'Aku Tamlikha anak Filistin!'
Orang tua itu lalu berkata, 'Coba ulangi lagi!' Tamlikha menyebut lagi namanya. Tiba-tiba orang tua itu bertekuk lutut di depan kaki Tamlikha sambil berucap. 'Ini adalah datukku! Demi Allah, ia salah seorang diantara orang-orang yang melarikan diri dari Diqyanius, raja durhaka." Kemudian diteruskannya dengan suara haru, 'Ia lari berlindung kepada Yang Maha Perkasa, Pencipta langit dan bumi. Nabi kita, Isa AS, dahulu telah memberitahukan kisah mereka kepada kita dan mengatakan bahwa mereka itu akan hidup kembali!'
Peristiwa yang terjadi di rumah orang tua itu kemudian dilaporkan kepada raja. Dengan menunggang kuda, raja segera datang menuju ke tempat Tamlikha yang sedang berada di rumah orang tua tadi. Setelah melihat Tamlikha, raja segera turun dari kuda. Oleh raja Tamlikha diangkat ke atas pundak, sedangkan orang banyak beramai-ramai menciumi tangan dan kaki Tamlikha sambil bertanya-tanya, 'Hai Tamlikha, bagaimana keadaan teman-temanmu?'
Kepada mereka Tamlikha memberi tahu, bahwa semua temannya masih berada di dalam gua.
Pada masa itu kota Aphesus diurus oleh dua orang bangsawan istana. Seorang beragama Islam dan seorang lainnya lagi beragama Nasrani. Dua orang bangsawan itu bersama pengikutnya masing-masing pergi membawa Tamlikha menuju ke gua," demikian Imam Ali melanjutkan ceritanya.
"Teman-teman Tamlikha semuanya masih berada di dalam gua itu. Setibanya dekat gua, Tamlikha berkata kepada dua orang bangsawan dan para pengikut mereka, 'Aku khawatir kalau sampai teman-temanku mendengar suara tapak kuda, atau gemerincingnya senjata. Mereka pasti menduga Diqyanius datang dan mereka bakal mati semua. Oleh karena itu kalian berhenti saja di sini. Biarlah aku sendiri yang akan menemui dan memberitahu mereka!'
Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk seorang diri ke dalam gua. Melihat Tamlikha datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan Tamlikha dipeluknya kuat-kuat. Kepada Tamlikha mereka berkata, 'Puji dan syukur bagi Allah yang telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanius!'
Tamlikha menukas, 'Ada urusan apa dengan Diqyanius? Tahukah kalian, sudah berapa lamakah kalian tinggal di sini?'
'Kami tinggal sehari atau beberapa hari saja,' jawab mereka.
'Tidak!' sangkal Tamlikha. 'Kalian sudah tinggal di sini selama 309 tahun! Diqyanius sudah lama meninggal dunia! Generasi demi generasi sudah lewat silih berganti, dan penduduk kota itu sudah beriman kepada Allah yang Maha Agung! Mereka sekarang datang untuk bertemu dengan kalian!'
Teman-teman Tamlikha menyahut, 'Hai Tamlikha, apakah engkau hendak menjadikan kami ini orang-orang yang menggemparkan seluruh jagad?' 'Lantas apa yang kalian inginkan?' Tamlikha balik bertanya.
'Angkatlah tanganmu ke atas dan kami pun akan berbuat seperti itu juga,' jawab mereka. Mereka bertujuh semua mengangkat tangan ke atas, kemudian berdoa, 'Ya Allah, dengan kebenaran yang telah Kau perlihatkan kepada kami tentang keanehan-keanehan yang kami alami sekarang ini, cabutlah kembali nyawa kami tanpa sepengetahuan orang lain!'
Allah SWT mengabulkan permohonan mereka. Lalu memerintahkan Malaikat maut mencabut kembali nyawa mereka. Kemudian Allah SWT melenyapkan pintu gua tanpa bekas. Dua orang bangsawan yang menunggu-nunggu segera maju mendekati gua, berputar-putar selama tujuh hari untuk mencari-cari pintunya, tetapi tanpa hasil. Tak dapat ditemukan lubang atau jalan masuk lainnya ke dalam gua. Pada saat itu dua orang bangsawan tadi menjadi yakin tentang betapa hebatnya kekuasaan Allah SWT. Dua orang bangsawan itu memandang semua peristiwa yang dialami oleh para penghuni gua, sebagai peringatan yang diperlihatkan Allah kepada mereka.
Bangsawan yang beragama Islam lalu berkata, 'Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku! Akan ku dirikan sebuah tempat ibadah di pintu gua itu.'
Sedang bangsawan yang beragama Nasrani berkata pula, 'Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku! Akan ku dirikan sebuah biara di pintu gua itu.'
Dua orang bangsawan itu bertengkar, dan setelah melalui pertikaian senjata, akhirnya bangsawan Nasrani terkalahkan oleh bangsawan yang beragama Islam."
Sampai di situ Imam Ali bin Abi Thalib berhenti menceritakan kisah para penghuni gua. Kemudian berkata kepada pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu, "Itulah, hai Yahudi, apa yang telah terjadi dalam kisah mereka. Demi Allah, sekarang aku hendak bertanya kepadamu, apakah semua yang ku ceritakan itu sesuai dengan apa yang tercantum dalam Taurat kalian?"
Pendeta Yahudi itu menjawab, "Ya Abal Hasan, engkau tidak menambah dan tidak mengurangi, walau satu huruf pun! Sekarang engkau jangan menyebut diriku sebagai orang Yahudi, sebab aku telah bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah serta Rasul-Nya. Aku pun bersaksi juga, bahwa engkau orang yang paling berilmu di kalangan umat ini!"
Demikianlah hikayat tentang para penghuni gua (Ashhabul Kahfi), kutipan dari kitab Qishasul Anbiya yang tercantum dalam kitab Fadha 'ilul Khamsah Minas Shihahis Sittah, tulisan As Sayyid Murtadha Al Huseiniy Al Faruz Aabaad, dalam menunjukkan banyaknya ilmu pengetahuan yang diperoleh Imam Ali bin Abi Thalib dari Rasul SAW.

Sumber:

Kamis, 22 Desember 2011

Margocity Forest Adventure 4D

Kemarin sore kebetulan pulang cepat dari kantor, dan biasanya si Kecil kalo melihat ayahnya pulang cepat ngajak jalan-jalan. dia akhir ini hobby sepatu rodanya walau unya baru 5tahun tapi lumayan lancar, dan setiap ke mall pastia dia bawa. yang pasti kita selalu mencari mall yang agak sepi pengunjung.

Kebetulan sudah lama kita tidak bertandang ke margocity, pas masuk kedalam mall si kecil lansung meluncur dengan sepatu roda kemudian dia melihat kok banyak pohon didalam mall terutama lobby.

Ternyata di sana lagi ada acara "Margocity Forest Adventure" lansung saja kita keloket sambil nanya didalam ada acara apa, ternyata ada bioskop 4D dan harga tiketnya untuk hari biasa Rp.35000 kalo hari libur dan sabtu Rp.50000. lansung saja beli tiket kapan lagi nich bisa nonton 4D dengan aha murah hehehehehehe

Selesai dari tiket kita harus antri juga yach lumayan ngantri, nahh pas giliran kita masuk ternyata ada studio kecil dengan jumlah kursi kurang lebih 16 Kursi. Pertama nonton kita wajibkan menggunakan kacamata hitam, hmmmm anakku lansung bilang "ayah inikan sudah gelap kok kita disuruh pakai kacamata hitam" maklumlah anak seusia dia lagi banyak nanya kalo ada sesuatu yang janggal.

Pertama menonton kita diajak naik roller coster. waaahh lumayanlah menguji adrenalin, aku cuma takut aja anakku ngak betah ehhh tenyata dia anteng sambil cerita ini kursi kok goyang-goyang hahahaha. sehabis naik roller coster kita diajak kedunia purba dimana disana banyak hewan, kebetulan si kecil setiap sore suka nonton acara tv "Dino Dan" jadi da tidak asing. pertama muncul makhluk purba lansung bilang itu tyrex ayah waaahh dia hafal nama-nama binatang purba.

Selesai menonton dengan durasi film kurang lebih 15menit kita masih bisa melihat hewan-hewan seperti harimau, Jerapah, gajah, flaminggo, dll tapi dalam bentuk replika dan bergerak. lumayanlah menjadi hiburan d penghujung tahun :)


Selasa, 20 Desember 2011

Ini Dia idaman Gua :) Dell Streak 7

 Tidak sengaja baca artiker di tekno.kompas.com beritanya begini :
Bisa jadi ini pertanda bahwa Dell, produsen komputer asal AS, sudah menyerah bertarung di pasar tablet Android. Dell Streak 7, varian kedua tablet Android mereka, telah dihentikan.

Hal itu dilaporkan PC World yang mengutip situs resmi Dell. Di sana disebutkan bahwa Dell Streak 7 sudah tidak lagi tersedia. "Streak 7 sudah tidak tersedia online, tapi Anda bisa melihat-lihat perangkat mobile kami yang serupa," sebut pernyataan di situs Dell.

Streak 7 adalah tablet Dell terakhir untuk pasaran AS. Sebelumnya, Dell Streak 5 telah terlebih dahulu dimatikan pada Agustus 2011. Satu-satunya tablet Dell yang masih ada, menurut AndroidApps.com, adalah tablet berukuran 10 inci yang dijual Dell di China.

Sejauh ini, tablet Android yang laris di pasaran AS adalah Amazon Kindle Fire yang berhasil melampaui pangsa pasar Samsung Galaxy Tab. Selain itu, ada tabelt Hewlett-Packard TouchPad yang laris karena dipotong harganya.

Apakah ini berarti Dell "lempar handuk" di arena tablet? Belum tentu, karena Dell disebut masih memiliki tablet Dell Inspiron Duo yang bersistem Windows 7.
Gambarnya

Iseng-iseng gua cari infomasi spesifikasinya :
  • Kamera di sektor depan sebesar 1.3 megapixel
  • Kamera belakang sebesar 5 megapixel dengan autofokus dan flash. 
  • Kapasitas penyimpanan sebesar 16GB yang mendukung penggunaan slot memori hingga 32 GB. 
  • Konektivitas Wi-Fi 802.11b/g/n
  • Bluetooth 2.1 + EDR. 
  • dimensi 199.9 x 119.8 x 12.4 mm 
  • Baterai sebesar 2780 mAh.
Harga berapa yach??? tapi dari spesifikainya saja pasti mahal :) dan tidak Rugi wkwkwkwkwkwk

Sumber:
  1. http://tekno.kompas.com/read/2011/12/06/09371994/Dell.Streak.7.Susul.Streak.5.ke.Dunia.Lain
  2. http://www.mobile88.co.id/cellphone/Dell/Dell-Streak-7/specification.asp
  3. http://chip.co.id/news/read/2011/04/19/572424/Dell.siapkan.Venue,.Venue.Pro.dan.Streak.7



Menyimpan Data di Internet

Bingung dengan Flasdisk (USB) yang selalu kena VIRUS, akhir-akhir ini sering membaca tentang Cloud computing ternyata salah satu alternatif tempat bekerja di dunia maya dan juga bisa menyimpan data tanpa khawatir komputer kita terkena VIRUS atau juga LUPA membawa Flasdisk. Solusinya adalah :
  1. https://docs.google.com : Terus Terang saja aplikasi satu ini merupakan aplikasi favorit saya saya bisa bekerja dimana saja dengan syarat koneksi internet yang lumayan cepat. disini kita bisa bekerja membuat Document secara Online, Spreadsheet, Drawing, Presentation (woow saya suka bisa presentasi dengan beberapa pengguna), dan Form (dimana Kita bisa membuat Kuisioner mantaaf)
  2. http://box.com : Web Satu ini bisa menyimpan data sekita 5GB secara Gratis lumaya Khan, kita bisa share data seperti di 4shared.com dan tampilan document bisa seperti Scribd.com 
  3. http://jumbofiles.com/ : Apalagi yang satu ini lebih mantaaaf bisa menyimpan data sekita 500GB di internet data bisa di FTP dan bisa juga transfer data 1GB untuk sekali kirim.
Waaahhh sekian dulu infonya tapi aplikasi tersebut lumayan membantu dalam pekerjaan sehari-hari, apalagi sekarang sudah Jamannya Online "GAK ONLINE APA KATA DUNIA" wkwkwkwkwkw


Shell Script

Menyambung pada tulisan saya sebelumnya mengenai Shell, maka tulisan berikut akan menjelaskan mengenai shell script. Shell Script merupakan sebuah berkas (file) dimana didalamnya dapat terkandung perintah-perintah (Command Line) Linux/*NIX dan struktur pemrograman seperti halnya bahasa pemrograman lain. Struktur pemrograman yang dimaksud, misalnya Anda dapat menggunakan logika pengkondisian (IF/CASE) dapat menggunakan logika Perulangan (FOR/WHILE), dan sebagainya.
Ekstensi berkas (file) yang umum digunakan untuk shell script adalah *.sh, walaupun tidak mutlak demikian. Anda dapat menggunakan ekstensi yang lain. Bahkan tanpa ekstensi file sekalipun, sebuah shell script tetap dapat dijalankan (baca : Eksekusi). Ada dua cara mengeksekusi sebuah shell script, yakni : pertama dengan Shell aktif yang anda gunakan (Misal Anda menggunakan sh atau bash). Maka, saat mengeksekusi dilakukan dengan cara :
1$ sh nama_berkas.sh   #atau
2$ bash nama_berkas.sh
Cara kedua adalah dengan mengeksekusi berkas secara independen. Untuk melakukan hal tersebut, Anda harus memberi permissionexecute‘ pada file. Anda dapat menggunakan perintah chmod. Silahkan Anda melihat gambar diagram Alir yang saya sediakan.
1$ chmod 775 nama_berkas.sh
2$ ./nama_berkas.sh
Berikut ini contoh sederhana penggunaan shell script :
1. Buat sebuah berkas, misalnya :  latih1.sh menggunakan editor kesayangan Anda (vi atau nano).
2. Tuliskan kode Berikut :
01#!/bin/bash
02#Ini adalah baris komentar, tidak akan dieksekusi
03 
04clear
05echo -n "Masukan Nama Anda : ";
06read nama;
07echo;
08echo "Selamat datang $nama";
09echo "Anda login sebagai               : `whoami`";
10echo "Anda menggunakan Desktop Manager : $DESKTOP_SESSION";
11echo "Anda aktif                       : `pwd`";
12echo;
3. Simpan Source Code
4. Eksekusi dengan perintah $ bash latih1.sh
5. Lihat hasilnya, jika tidak ada error, Anda telah berhasil membuat shell script sederhana. Jika masih terdapat error, silahkan ubah lagi berkas Anda, simpan dan eksekusi kembali.

Referensi Lanjutan :
- Tutorial Mini Shell

Sumber:
http://prihastomo.wordpress.com/2010/04/12/shell-script/

Mengubah Password ROOT (Super User)

Anda yang udah menggunakan GNU/Linux pasti udah biasa kalau mau menginstall sesuatu atau melakukan perubahan sistem pasti deh ditanyain password root atau fake root (sudo). Tiap distro memiliki aturan yang berbeda-beda berkenaan dengan root ini. Ubuntu misalnya (hingga Intrepid I. karena Jaunty J. belom ngeksplore) pada saat awal instalasi hingga akhir ternyata gak ada form yang harus diisi oleh user berkenaan dengan password super user a.k.a root. Sedangkan LinuxMint (hingga Felicia) yang notabene adalah turunan Ubuntu hampir sama dengan Ubuntu tapi ketika login pertama kali ke sistem, user ditanyai perihal password root (apakah mau diaktifkan atau tidak) bahkan di LinuxMint 7 - Gloria, ketika pertama login setelah instalasi tidak ditanyai perihal pembuatan password root. Dan di PCLinuxOS dan OpenSUSE seperti biasa selalu aja diminta untuk memasukkan password root saat instalasi (meski di PCLinuxOS 2009 caranya agak beda daripada versi sebelumnya). Soal distro-distro yang lain barangkali beda-beda juga. Maklum gak bisa nyoba semua distro nih!
Kalau Anda udah punya password root maka untuk mengubahnya tentu saja bukan menjadi masalah. Apalagi sekarang udah GUI jadi kalau mau ubah password root ya cuman tinggal klik klak klik klak dan OK selesai deh!!! Hal yang akan kita bahas kali ini adalah bagaimana kalau password root pun gak punya sehingga gimana mau ngubah wong yang mau diubah aja gak ada? Anda bisa memanfaatkan fake root untuk mengatasi hal ini. Silahkan mencoba kalau tertarik!
  1. Pertama buka Terminal/Konsole lalu ketikkan sudo su (untuk distro Ubuntu dan LinuxMint Gloria) atau su (untuk distro LinuxMint selain Gloria). Distro yang lain silahkan menyesuaikan :)
  2. Lalu masukkan password user Anda (untuk distro Ubuntu dan LinuxMint Gloria) dan masukkan password root lama (untuk distro LinuxMint selain Gloria). Sebelumnya muncul tanda $ itu tandanya user biasa setelah mengetik password root (fake root) maka akan berubah menjadi #
  3. Sekarang untuk semua distro sama yakni ketikkan passwd root, lalu tekan Enter.
  4. Kemudian akan muncul tulisan Enter new UNIX password: lalu masukkan password root yang baru. Ulangi sekali lagi.
  5. Kalau udah berhasil maka akan muncul tulisan passwd: password updated successfully
Silahkan dicoba untuk berbagai keperluan. Kan lebih enak ketik su sekali di Terminal/Konsole lalu bisa melakukan berbagai hal sebagai root, daripada berulang kali ngetik sudo sudo sudo sudo... capek deh!!! 

Sumber:

Sabtu, 17 Desember 2011

5 Cara Melatih Berpikir Kreatif

Kreatif” hanyalah sebuah kata pendek dan sederhana. Namun, berkat pemikiran kreatif, kesuksesan besar, semisal kemajuan teknologi, industri, dan bidang lain, terjadi.
Tidak berlebihan bila dikatakan, berpikir kreatif merupakan kunci keberhasilan.
Lalu, bagaimana cara untuk bisa berpikir kreatif?

Berikut ini cara yang bisa dicoba:
- Berpikir, semua bisa dilakukan
Yakinlah, sesuatu yang akan kita kerjakan mampu kita selesaikan. Artinya, harus optimis. Buang ungkapan bernada pesimis. Misal, ”Saya mungkin bisa mengerjakan”. Ganti dengan ungkapan penuh optimisme. Contoh, ”Saya pasti bisa mengerjakannya”, ”Bagi saya tidak ada kata menyerah!”.
Pernyataan optimis melatih kita berani masuk ke persoalan. Pola pikir pun berkembang, karena dipaksa memeras otak untuk mewujudkan tekad itu.
- Hilangkan cara berpikir konservatif
Pola berpikir konservatif ditandai dengan kekhawatiran untuk menerima perubahan, meski perubahan itu menguntungkan. Karena ingin mempertahankan gaya konservatif, perubahan ditanggapi secara dingin, bahkan dipersepsikan sebagai ancaman. Karena merasa nyaman atau diuntungkan dengan cara konservatif, ketika dituntut untuk mengubah pola pikir, kita takut akan mengalami kerugian.
Hendaknya disadari, cara berpikir konservatif memasung pemikiran kreatif karena pikiran dibekukan oleh sesuatu yang statis. Padahal dalam berpikir kreatif unsur statis semestinya dihilangkan. Mulailah berpikir dinamis, dengan terus mengolah pemikiran untuk menemukan pola pikir efektif.
Ada tiga cara mengurangi atau menghilangkan pola berpikir konservatif.
Pertama, terbuka terhadap masukan. Masukan adalah bahan mentah sangat berharga. Lalu, kita mengolahnya menjadi “barang jadi” lewat pemikiran kreatif. Jadi, jangan takut dengan ide, usulan, bahkan kritik. Karena semua itu merangsang kita berpikir kreatif.
Kedua, mencoba pekerjaan atau hal di luar bidang kita. Untuk ”memperkaya” diri, pola pikir juga perlu menghadapi sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Ketiga, harus proaktif. Kita dituntut ”menjemput bola” dalam menghadapi sesuatu, dan bukan ”menunggu bola”. Bertindak proaktif berarti membuat diri bebas memilih tindakan, tentu berdasarkan perhitungan matang. Ini bisa terjadi kalau kita mempunyai kreativitas berpikir.

Sumber :
  • http://yoyok.wordpress.com/2008/02/28/5-cara-melatih-berpikir-kreatif/
  • http://blog.nazmi.web.id/
  • Penerimaan Mahasiswa IKATAN KERJA PLN

      KABAR GEMBIRA UNTUK PUTRA PUTRI TERBAIK INDONESIA! “The Future of Energy is Electricity”  Be a Global Energy and Industry’s Expert Leaders...