Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 April 2013

Cara Uninstall Packet Phpmyadmin Di Ubuntu



Sering kali kita mengistall paket pada server kita, dan setelah kita operasikan terdapat error atau hasil tidak sesuai dengan kita inginkan. hal ini bisa kita lakukan dengan menginstal lagi paket tersebut, misal paket phpmyadmin, tapi sebelum kita install lagi paket tersebut maka kita mesti mengunistal paket yang error tadi. dan seteleh kita mengunistal paket tersebut, maka paket tersebut masih ada di beberapa file. dan kita harus meremove semuanya agar bersih.
berikut contohnya :

apt-get install phpmyadmin -- > di pakai untuk menginstall pake phpmyadmin
apt-get –-purge remove phpmyadmin
apt-get autoremove phpmyadmin
apt-get autoclean
apt-get clean

#whereis phpmyadmin
/etc/phpmyadmin /usr/share/phpmyadmin

kita remove = 
rm -rf /etc/phpmyadmin 
rm -rf /usr/share/phpmyadmin

setelah itu kita install lagi paket phpmyadminnya :

apt-get install phpmyadmin

sumber: http://ajul0007.blogspot.com

Selasa, 20 Desember 2011

Mengubah Password ROOT (Super User)

Anda yang udah menggunakan GNU/Linux pasti udah biasa kalau mau menginstall sesuatu atau melakukan perubahan sistem pasti deh ditanyain password root atau fake root (sudo). Tiap distro memiliki aturan yang berbeda-beda berkenaan dengan root ini. Ubuntu misalnya (hingga Intrepid I. karena Jaunty J. belom ngeksplore) pada saat awal instalasi hingga akhir ternyata gak ada form yang harus diisi oleh user berkenaan dengan password super user a.k.a root. Sedangkan LinuxMint (hingga Felicia) yang notabene adalah turunan Ubuntu hampir sama dengan Ubuntu tapi ketika login pertama kali ke sistem, user ditanyai perihal password root (apakah mau diaktifkan atau tidak) bahkan di LinuxMint 7 - Gloria, ketika pertama login setelah instalasi tidak ditanyai perihal pembuatan password root. Dan di PCLinuxOS dan OpenSUSE seperti biasa selalu aja diminta untuk memasukkan password root saat instalasi (meski di PCLinuxOS 2009 caranya agak beda daripada versi sebelumnya). Soal distro-distro yang lain barangkali beda-beda juga. Maklum gak bisa nyoba semua distro nih!
Kalau Anda udah punya password root maka untuk mengubahnya tentu saja bukan menjadi masalah. Apalagi sekarang udah GUI jadi kalau mau ubah password root ya cuman tinggal klik klak klik klak dan OK selesai deh!!! Hal yang akan kita bahas kali ini adalah bagaimana kalau password root pun gak punya sehingga gimana mau ngubah wong yang mau diubah aja gak ada? Anda bisa memanfaatkan fake root untuk mengatasi hal ini. Silahkan mencoba kalau tertarik!
  1. Pertama buka Terminal/Konsole lalu ketikkan sudo su (untuk distro Ubuntu dan LinuxMint Gloria) atau su (untuk distro LinuxMint selain Gloria). Distro yang lain silahkan menyesuaikan :)
  2. Lalu masukkan password user Anda (untuk distro Ubuntu dan LinuxMint Gloria) dan masukkan password root lama (untuk distro LinuxMint selain Gloria). Sebelumnya muncul tanda $ itu tandanya user biasa setelah mengetik password root (fake root) maka akan berubah menjadi #
  3. Sekarang untuk semua distro sama yakni ketikkan passwd root, lalu tekan Enter.
  4. Kemudian akan muncul tulisan Enter new UNIX password: lalu masukkan password root yang baru. Ulangi sekali lagi.
  5. Kalau udah berhasil maka akan muncul tulisan passwd: password updated successfully
Silahkan dicoba untuk berbagai keperluan. Kan lebih enak ketik su sekali di Terminal/Konsole lalu bisa melakukan berbagai hal sebagai root, daripada berulang kali ngetik sudo sudo sudo sudo... capek deh!!! 

Sumber:

Minggu, 15 November 2009

Menggunakan SCP dengan SSH

Pada saat kita melakukan remote komputer menggunakan SSH terkadang kita bingung apabila ingin menyalin sebuah file dari komputer kita ke komputer yang akan di remote, maka solusinya adalah dengan menggunakan sebuah aplikasi dengan nama Secure Copy (SCP). SCP sudah terinstall di sistem operaso Linux. cara menggunakan SCP adalah:

1. Melakukan penyalinan dari File lokal ke ssh server.
Sintaks:
#scp_file_namauserdiserver@ipServer:path
Penulisan:
#scp_datapenting.odt_user01@192.168.x.x:/home/user/Desktop
2. Melakukan penyalinan dari komputer yang di remote ke current direktori kita.
Sintaks:
#scp_file_userserver@ipserver:path
Penulisan:
#scp_kirim.txt_user@192.168.x.x:/home/user/

Semoga Bermanfaat :)

Senin, 09 November 2009

Motor Listrik Pakai Linux dan Punya Wi-Fi

Dari Kompas Online
Bukan main memang karya Mavizen. Perpanjangan tangan manufaktur TTXGP (Time Trials Xtreme Grand Prix – ajang perlombaan untuk motor dengan nol emisi) baru saja mengumumkan keberadaan TTX02 di SEMA tahun ini.

Motor keren ini bisa ngebut sampai 130mph. Namun bukan itu yang membuatnya unik. TTX02 datang lengkap dengan akses IP dedicated, on-board web server, dan konektivitas Wi-Fi, serta OS Linux. Maka setiap TTX02 bisa dikoneksikan ke sebarang laptop yang punya fitur Wi-Fi.

Mavizen menyebut TTX02-nya sebagai “laptop di atas roda”, menunjukkan gaya pendekatan mereka terhadap motor listrik melalui sudut pandang consumer electronics. Menurut Azhar Hussain (Founder dan Entrepreneur TTXGP), sudut pandang consumer electronics muncul karena “kita hidup di budaya klik dan konektivitas adalah kuncinya. Pendekatan kami adalah mencari cara bagaimana membuat laptop ikut balapan. Menurut kami kendaraan listrik punya lebih banyak kesamaan dengan consumer electronics dibandingkan otomotif tradisional.”

Mau tahu berapa harga motor listrik ini? Bandrolnya sekitar US$ 41.000 dan baru akan dipasarkan tahun depan dalam jumlah sangat terbatas, tepatnya 50 unit saja.

Jumat, 23 Oktober 2009

Cara File berektensi *.doc tidak berantakan di OpenOffice.org pada sistem Operasi LINUX

OpenOffice.org sudah mulai banyak digunakan semenjak pemerintah menggalakan penggunaan software legal, kendala yang terjadi adalah bila apabila kita yang terbiasa menggunakan file berektensi *.doc maka isi file tersebut akan menjadi sedikit berantakan apabila dibuka di OpenOffice.org. Untuk menghadapi masalah tersebut adalah dengan cara mengcopy semua font yang ada di Sistem Operasi W****** kedalam salah satu folder yang ada di Sistem Operasi Linux. caranya adalah sebagai berikut:
  1. Simpan semua file *.TTF (untuk font yang disimpan di Sisten Operasi W****** kedalam usb atau media penyimpanan lainnya)
  2. Copy file *.TTF tersebut kedalam direktori /usr/share/fonts/truetype/freefont yang merupakan tempat penyimpanan font untuk Distro UBUNTU.
  3. Apabila sudah tercopy maka sekarang silahkan mencoba semua file berektesi *.doc di OpenOffice.org insyaallah file yang biasanya berantakan sudah tidak terjadi lagi :)
Apabila terjadi kedala biasanya permission/ijin akses dari file *.TTF tersebut harus dirubah dengan menggunakan perintah chmod.

Semoga bermanfaat :)


Rabu, 14 Oktober 2009

DNS (Domain Name System)

1.1. Sejarah DNS

Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.

1.2. Domain Name System (DNS)

Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet

dimana DNS memiliki keunggulan seperti:

  1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address
  2. sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
  3. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.

Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

1.3. Apa itu DNS?

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

1.4. Struktur DNS
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
- com Organisasi Komersial
- edu Institusi pendidikan atau universitas
- org Organisasi non-profit
- net Networks (backbone Internet)
- gov Organisasi pemerintah non militer
- mil Organisasi pemerintah militer
- num No telpon
- arpa Reverse DNS
- xx dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.

Second-Level Domains

Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.

Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.

1.5. Bagaimana DNS itu bekerja?

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.

Sumber :

http://www.ilmukomputer.com/

http://linux.or.id



Konfigurasi DNS Server Pada Centos 5.3

Bingung cari literatur tentang DNS terutama di Centos 5.3 :) akhirnya dapat juga link

1.Tujuan

Dikantor saya sekarang sudah dibangun beberapa server, dimana akses ke server masih menggunakan IP Address. Seiring dengan perkembangan layanan yang akan digunakan maka semakin banyak server yang akan dibangun, supaya memudahkan karyawan untuk mengakses server ini maka akan dibuat domain dengan nama nockplace.net, dengan catatan bahwa domain ini hanya bersifat lokal dan hanya dikenali lewat dns lokal.

2. Intall Paket
[root@kuningan ~]# yum install bind bind-chroot bind-libs bind-utils caching-nameserver

3. Konfigurasi RNDC
[root@kuningan ~]# cd /var/named/chroot/etc/
[root@kuningan etc]# rndc-confgen > rndc.key
[root@kuningan etc]# chown root:named rndc.key

Edit rndc.key seperti ini:
[root@kuningan etc]# vim rndc.key
# Start of rndc.conf
key “rndckey” {
algorithm hmac-md5;
secret “HegIBd7PDqY5mQYzCe5L0w==”;
};

4. Konfigure named.conf
[root@kuningan etc]# vim /var/named/chroot/etc/named.conf
Konfigurasi named.conf seperti dibawah:

//sertakan isi file rndc.key
rndc.key created earlier)
key "rndckey" {
algorithm hmac-md5;
secret "hm02WBI+QIkj1foxW881+w==";
};
//dns server adalah 10.200.16.11 dimana akan //memberikan kontrol kepada alamat jaringan yang //menggunakan dns
controls {
inet 127.0.0.1 allow { 127.0.0.1; } keys { "rndckey"; };
inet 10.200.16.11 allow { 10.200.16.0/25; } keys { "rndckey"; };
inet 10.200.16.11 allow { 10.200.15.128/25; } keys { "rndckey"; };
};
options {
directory "/var/named";
pid-file "/var/run/named/named.pid";
recursion yes;
allow-recursion {
127.0.0.1;
10.200.16.0/25;
10.200.15.128/25;
};
forwarders {
202.51.96.5;
202.51.96.10;
};
listen-on {
127.0.0.1;
10.200.16.11;
};
query-source address * port 53;
// so people can't try to guess what version you're running
version "REFUSED";
allow-query {
127.0.0.1;
10.200.16.0/25;
10.200.15.128/25;
};
};
server 10.200.16.11 {
keys { rndckey; };
};
zone "." IN {
type hint;
file "named.ca";
};
zone "nockplace.net" IN {
type master;
file "nockplace.net.db";
};

5. Membuat zona

[root@kuningan etc]# vim /var/named/chroot/var/named/
nockplace.net.db

Isinya adalah seperti berikut :

$ttl 38400
nockplace.net. IN SOA ns.nockplace.net. admin.nockplace.net. (
2007020400 ; Serial
10800 ; Refresh after 3 hours
3600 ; Retry after 1 hour
604800 ; Expire after 1 week
86400 ) ; Minimum TTL of 1 day
nockplace.net. IN NS ns.nockplace.net.
nockplace.net. IN MX 1 mx.nockplace.net.
nockplace.net. IN MX 5 mx2.nockplace.net.
www.nockplace.net. IN A 10.200.16.11
ns.nockplace.net. IN A 10.200.16.11
cacti.nockplace.net. IN A 10.200.16.11
mrtg.nockplace.net. IN A 10.200.16.17
mx.nockplace.net. IN A 10.200.16.11
mx2.nockplace.net. IN A 10.200.16.11
mail.nockplace.net. IN CNAME mx.nockplace.net.

6. Mengubah resolv.conf
[root@kuningan etc]# vim /etc/resolv.conf
Ubah nameserver menjadi :
nameserver 127.0.0.1
[root@kuningan etc]# service network restart

7. Menjalankan Service DNS
[root@kuningan etc]# service named start
[root@kuningan etc]# chkconfig named on

8. Query
[root@kuningan etc]# nslookup www.nockplace.net
Server: 127.0.0.1
Address: 127.0.0.1#53
Name: www.nockplace.net
Address: 10.200.16.17

9. Pengaturan Document Root
[root@kuningan etc]# vim /etc/httpd/conf/httpd.conf
Tambahkan:

DocumentRoot /var/www/html/mrtg-mon
ServerName mrtg.nockplace.net

10. Troubleshooting
Untuk menghilangkan firewall:
[root@kuningan etc]# iptables -F

Semoga bermanfaat :)

Sabtu, 28 Maret 2009

Surat Terbuka Kang Onno W Purbo

Jakarta, 2 Maret 2009
Redaksi Yth.

Dengan Hormat,

Microsoft tampaknya melakukan monopoli di Republik Indonesia.

Saya bersama istri saya berkunjung ke Megabazar di JHCC pada tanggal 1 Maret 2009. Kami dengan terpaksa membatalkan niat kami untuk membeli netbook / laptop dengan prosesor Atom. Praktis semua netbook / laptop dengan prosesor Atom yang kami temui telah di bundel / pre-install dengan Microsoft & harga yang harus di bayar sudah termasuk Microsoft di dalam-nya. Artinya, pembeli dipaksa untuk membayar Microsoft bersama netbook tersebut tidak peduli walaupun tidak akan digunakan.

Paling tidak untuk Netbook, tidak ada toleransi bagi mereka yang ingin menggunakan open source di laptop-nya, kita semua harus membayar sistem operasi Mircosoft yang sudah terbundel. Bayangkan jika terjual ribuan laptop / bulan, artinya bangsa Indonesia harus membayar beberapa milyard rupiah / bulan ke Microsoft padahal tidak digunakan oleh penggunanya. Padahal jelas-jelas Pemerintah Indonesia sudah mencanangkan “Indonesia, Go Open Source!”

Hal ini tampaknya merupakan pelanggaran terhadap UU 5/1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Besar harapan saya teman-teman di redaksi dapat menayangkan hal ini di surat pembaca surat kabar anda. Semoga dapat menggugah teman-teman di KPPU, Menteri Pedagangan, MENKOMINFO dan MENRISTEK untuk melihat lebih jauh tentang kasus ini.

Jakarta, 1 Maret 2009
Hormat Saya,
Onno W. Purbo, Ph.D
Penulis Teknologi Informasi

Tembusan:

Ketua KPPU
Menteri Perdagangan
Menteri Komunikasi dan Informasi
Menteri Negara Riset dan Teknologi


Diambil dari http://linuxindo.web.id/

Jumat, 13 Februari 2009

Sistem administrator Jaringan

Seorang Sistem Administrator biasanya dibilang "SATPAM" atau istilahnya "SIMATUPANG" (Siang malam tunggu panggilan) yach gitu dech...
Kalo dari kebanyakan buku yang saya baca kesimpulannya kira-kira, Sistem adminitrator itu adalah "Orang yang menjaga proses berjalannya sistem mencangkup tugas sehari-hari seperti proses backup, mengganti perangakta komputer dan tugas lainnya"

Tugas sistem administrator
Seperti yang disebutkan diatas tugas utamanya adalah memastikan sistem tetap berjalan lancar dalam memberikan pelayanan kepada pengguna. (Tuch khan kayak satpam :))
Adapun tugas-tugas yang biasa dilakukan oleh seorang sistem administrator adalah:
  1. Menambah user baru, mengkonfigurasi direktori homenya (di linux) dan hak akses yang akan dimilikinya.
  2. Melakukan instalasi software baru, upgrade software dan mecari pemecahan masalah dari bug yang terdapat didalam sistem operasi.
  3. Melalkukan proses monitoring terhadap space harddisk dan melakukan backup file-file atau direktori yang penting.
  4. Menangani permasalahn sistem user. (biasanya "Mas gimana yach cara yimpan file pada aplikasi ini... dooooooooor" hari gini gak bisa save file??)
  5. Melakukan instalasi hardware baru.
Hanya segitu aja dech tugasnya walupun masih banyak.

Minggu, 25 Januari 2009

Install ubuntu 8.10 ke USB

Awalnya gara-gara USB saya yang 1Gb ganggur, dari pada gak kepake dan kebetulan baru dapat ubuntu 8.10 dari teman yach apa salahnya dicoba mengginstall ubuntu ke USB tersebut. sebenarnya fungsinya sama dengan Live CD. berikut ini langkah-langkahnya:
1.Yang pasti kita harus memiliki USB 1GB atau lebih.
2.Boot CD Ubuntu 8.10 di komputer, jangan lupa USB harus posis terkoneksi kekomputer.
3.Apabila sudah masuk kedalam ke dalam Ubuntu klik System > Administration > Create a USB startup disk4.Langkah selanjutnya adalah: (1) Pilih USB disk to use (2) Klik Option Stored in reserved extra space dan bisa anda tambah sesuai keinginan defaulnya sich 129MB (3) Klik Make Startup Disk.
5. Langkah selanjutnya menunggu proses instalasai sampai 10% :)

Setelah Proses instalasi selesai, sekarang coba restart komputer dan jangan lupa untuk mensetting pada BIOS Komputer anda USB-nya menjadi boot first.

Nah sekarang kita sudah punya Ubuntu 8.10 LIVE USB, lumayan khan praktis untuk dbawa kemana-mana.

Selamat mencoba.

Selasa, 20 Januari 2009

Latihan Shell Script

Berikut ini contoh program percabangan If dimana password tidak ditampilkan
Scriptnya sebagai berikut

echo \"---- CONTOH PERCABANGAN -----\"
username=\"\"
password=\"\"

echo \"Masukkan username: \"
read username
echo \"Masukkan password: \"
read -ers password #-ers fungsi untuk menghilangkan password

echo \"\"

if [ \"$username\" = \"linux\" -a \"$password\" = \"rahasia\" ]
then
echo \"LOGIN BERHASIL\"
else
echo \"LOGIN GAGAL\"
fi

Berikut Hasil Keluarannya:
"---- CONTOH PERCABANGAN -----"
"Masukkan username: "
linux
"Masukkan password: "
"" ------------------> Password tidak ditampilkan
"LOGIN BERHASIL"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh Program berikut menggunakan Prosedur:
proc_tambah()
{
echo Penjumlahan bil.pertama dan kedua : `expr $bil1 + $bil2`
}
proc_kurang()
{
echo Pengurangan bil.pertama dan kedua : `expr $bil1 - $bil2`
}
proc_kali()
{
echo Perkalian bil.pertama dan kedua : `expr $bil1 \* $bil2`
}
proc_bagi()
{
echo Pembagian bil.pertama dan kedua : `expr $bil1 / $bil2`
}

clear
echo ==============================================
echo
echo Contoh Penggunaan Procedure dan Case
echo
echo ==============================================
echo
echo -e "Masukkan bilangan pertama : \c"
read bil1
echo -e "Masukkan bilangan kedua : \c"
read bil2
echo
echo ----------------------------------------------
echo Pilih Operasi Aritmatika
echo ----------------------------------------------
echo
echo a. Penjumlahan c. Perkalian
echo b. Pengurangan d. Pembagian
echo
echo all. Pilih semua x. Keluar
echo ----------------------------------------------
echo
echo -e "Masukkan pilihan anda :\c"
read pil
echo
case $pil in
a)proc_tambah;;
b)proc_kurang;;
c)proc_kali;;
d)proc_bagi;;
all)proc_tambah
proc_kurang
proc_kali
proc_bagi
;;
x)exit 1;;
*)continue;;
esac
echo
exit 0

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
echo "1. Siapa yang aktif"
echo "2. Tanggal hari ini"
echo "3. Kalender bulan ini"
echo -e "Pilihan : \c"
read PILIH
case $PILIH in
1)echo "Yang aktif saat ini"
who
;;
2)echo "Tanggal hari ini"
date
;;
3)echo "Kalender bulan ini"
cal
;;
*)
echo "Salah pilih !!"
;;
esac

Selamat mencoba

Sabtu, 10 Januari 2009

Mengamankan Menu GRUB

Biasanya kita tidak begitu peduli pada masalah keamanan komputer, kita pasti berpikir untuk membatasi akses pengguna ke dalam sistem operasi cukup dengan menerapkan sistem password. Apakah hal itu mungkin dilakukan di dalam GRUB? Jawabannya “ya”. GRUB menyediakan fasilitas password untuk melindungi satu atau lebih pilihan booting sistem operasi. Fasilitas password ini bisa Anda set global (berlaku untuk seluruh entri) atau untuk entri tertentu saja.


Option yang di perlukan adalah password dengan argumen password yang Anda tentukan. Jadi, misalnya Anda ingin melindungi suatu entri, cukup letakkan option password seperti berikut:

title Fedora Core (2.6.17)
password mypass
root (hd0,2)
kernel /boot/baru/bzImage root=/dev/hda3


Coba perhatikan, apa yang terjadi jika saat layar GRUB muncul, seseorang menekan tombol “e”? Kabar buruk, password Anda terekspos!, Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk menghindari hal tersebut?

Solusinya sudah disediakan oleh GRUB sendiri. Kita dapat memanfaatkan pembacaan string dengan tipe enkripsi MD5. Yang Anda perlukan adalah:

1. Jalankan program grub-md5-crypt untuk menghasilkan string terenkripsi:
# /sbin/grub-md5-crypt
Password: (masukkan string password)
Retype password: (ketik lagi password)
$1$I8Sik1$dKbIBkg0TDX0ybBzYDWR91

Baris terbawah adalah string hasil enkripsi. Hasil yang kita dapat sangat mungkin berbeda dengan contoh di atas.

2.
Copy string baris tersebut kemudian buka menu.lst pada direktori , kali ini dengan tambahan option password
dengan cara:
password --md5 $1$I8Sik1$dKbIBkg0TDX0ybBzYDWR91

Dengan cara ini, orang akan sulit memboot sistem operasi Anda tanpa password yang tepat


Sumber :
http://wiki.ubuntu-id.org

http://www.chip.co.id/linux
/
http://mynote.web.id

Penerimaan Mahasiswa IKATAN KERJA PLN

  KABAR GEMBIRA UNTUK PUTRA PUTRI TERBAIK INDONESIA! “The Future of Energy is Electricity”  Be a Global Energy and Industry’s Expert Leaders...